carlostondok: Pendakian Gn. Sindoro bukan yang paling menyenangkan. Bahkan lebih kepada mental saya yg diuji lebih keras dibanding fisik. Lalu, dan lalu, kemudian. Ah sudahlah. Ini kan Flick, nikmati saja fotonya, tanya saya langsung jika penasaran. Sindoro itu indah,
carlostondok: Pendakian Gn. Sindoro bukan yang paling menyenangkan. Bahkan lebih kepada mental saya yg diuji lebih keras dibanding fisik. Lalu, dan lalu, kemudian, tapi. Ah sudahlah. Ini kan Flickr, nikmati saja fotonya, tanya saya langsung jika penasaran. Sindoro itu
carlostondok: Pendakian Gn. Sindoro bukan yang paling menyenangkan. Bahkan lebih kepada mental saya yg diuji lebih keras dibanding fisik. Lalu, dan lalu, kemudian. Ah sudahlah. Ini kan Flick, nikmati saja fotonya, tanya saya langsung jika penasaran. Sindoro itu indah,
carlostondok: Pendakian Gn. Sindoro bukan yang paling menyenangkan. Bahkan lebih kepada mental saya yg diuji lebih keras dibanding fisik. Lalu, dan lalu, kemudian. Ah sudahlah. Ini kan Flick, nikmati saja fotonya, tanya saya langsung jika penasaran. Sindoro itu indah,
carlostondok: Pendakian Gn. Sindoro bukan yang paling menyenangkan. Bahkan lebih kepada mental saya yg diuji lebih keras dibanding fisik. Lalu, dan lalu, kemudian. Ah sudahlah. Ini kan Flick, nikmati saja fotonya, tanya saya langsung jika penasaran. Sindoro itu indah,
carlostondok: Pendakian Gn. Sindoro bukan yang paling menyenangkan. Bahkan lebih kepada mental saya yg diuji lebih keras dibanding fisik. Lalu, dan lalu, kemudian. Ah sudahlah. Ini kan Flick, nikmati saja fotonya, tanya saya langsung jika penasaran. Sindoro itu indah,
carlostondok: Pendakian Gn. Sindoro bukan yang paling menyenangkan. Bahkan lebih kepada mental saya yg diuji lebih keras dibanding fisik. Lalu, dan lalu, kemudian. Ah sudahlah. Ini kan Flick, nikmati saja fotonya, tanya saya langsung jika penasaran. Sindoro itu indah,